Dunia sepak bola Indonesia kembali dikagetkan dengan kabar Rafael Struick pindah klub ke Brisbane Roar. Striker Timnas Indonesia ini memutuskan untuk meninggalkan klub sebelumnya di Liga Belanda yaitu ADO Den Haag.
Kabar ini diumumkan 16 September 2024 yang cukup mengejutkan bagi beberapa penggemar sepak bola Indonesia. Pasalnya, sebelumnya tidak ada rumor apapun mengenai berita antara Rafael Struick dengan Brisbane Roar.
Alasan Rafael Struick Pindah Klub ke Brisbane Roar
Rafael Struick adalah pemain diaspora Timnas Indonesia. Ia lahir di Leidschendam, Belanda dan terjun ke dunia sepak bola yang diawali dengan bermain untuk level junior Forum Sport dan RKAVV.
Memasuki tahun 2020, Struick memutuskan bergabung dengan akademi muda ADO Den Haag. Ia kemudian dipercaya sebagai penyerang dalam tim U-18, U-21, dan bergabung ke tim utama pada musim 2022.
Hingga akhirnya Struick dikenal sebagai pemain klub kasta kedua di Eerste Divisie atau Liga Belanda, ADO Den Haag. Ia memutuskan pindah ke Brisbane Roar dengan status loan transfer atau bebas gratis.
Struick tercatat sudah bermain 14 kali bersama tim senior Garuda. Sedangkan di ADO Den Haag, ia sulit mendapatkan posisi utama. Bahkan sejak musim 2021/2022 baru tampil 11 kali dalam tim senior.
Di musim sekarang, Struick hanya tampil 3 kali pertandingan di Eerste Divisie tanpa mencetak gol maupun assist. Hal ini yang membuat Rafael Struick pindah klub ke Brisbane Roar sebagai keputusan tepat.
Diharapkan kepindahannya tersebut dapat menjadi kesempatan untuk bermain reguler dan semakin menambah jam terbang. Selain itu, Struick juga mengungkapkan alasan pindah ke Brisbane Roar adalah untuk mencari tantangan baru.
Ia menambahkan ingin meninggalkan zona nyaman di Belanda dan mencari peluang menjanjikan bersama Brisbane. Dengan begitu, Struick dapat menghadapi tantangan baru bersama klub besar dan sering bermain di kompetisi yang kuat.
Antusias Rafael Struick untuk Berkontribusi Cetak Gol dan Assist
Rafael Struick mengaku menyambut kepindahan dirinya ke Brisbane Roar dengan antusias. Ia ingin segera memulai petualangan baru dengan membantu tim mencetak gol dan memberikan assist di musim ini.
Pengumuman Rafael Struick pindah klub tersebut membuatnya semakin semangat untuk segera berkompetisi A-League. Berdasarkan penjelasan Struick di laman resmi Brisbane Roar, ia tidak sabar segera bermain dan melangkah lebih maju.
Brisbane Roar sendiri merupakan tim kasta tertinggi Liga Australia dan dimiliki oleh perusahaan asal Indonesia yaitu Bakrie Group. Klub ini sempat kontroversial karena menghentikan program akademi sepak bola usia 14-18 tahun.
Keputusan tersebut membuat Brisbane Roar lebih fokus ke tim U-23 dan tim senior di A-League Men. Hal ini sempat menciptakan suasana tegang antara fans yang memberi kritik tajam dengan manajemen tim.
Momen kontroversial tersebut muncul karena terbukti proyek akademi Brisbane Roar berjalan sukses, tapi programnya malah dihentikan. Salah satunya saat tim U-15 menjadi juara National Premier League Queensland grand final.
Sebelum berita Rafael Struick pindah klub, sebelumnya sudah ada Thom Haye dan Nathan Tjoe A On yang juga memutuskan hengkang dari klub lamanya.
Thom Haye menghabiskan kontraknya dengan SC Heerenveen kemudian menuju Almere City FC. Sedangkan Nathan Tjoe Aon diketahui pindah dari SC Heerenven lalu kembali ke klub lamanya yaitu Swansea City.
Tanggapan Coach Shin Tae Yong tentang Kepindahan Rafael Struick
Menanggapi kabar Rafael Struick pindah klub, Shin Tae Yong, pelatih Tim Nasional Indonesia tetap memberikan dukungan penuh atas keputusan salah satu anak asuhnya tersebut.
Menurutnya, Struick mampu bersaing dengan baik di Liga Australia. Shin Tae Yong juga berharap agar Struick bisa mendapatkan lebih banyak menit bermain daripada saat di klub lamanya yaitu ADO Den Haag.
Adapun Shin Tae Yong menganggap keputusan Struick pindah klub ini merupakan hal positif. Tinggal selanjutnya bagaimana pemain dapat memanfaatkan kesempatan yang ada untuk bersaing di Liga Australia.
Namun beberapa pihak cukup menyayangkan keputusan Rafael Struick pindah klub dari ADO Den Haag menuju Brisbane Roar. Sebab usianya masih sangat muda sehingga masih ada banyak peluang untuk berkarir di Eropa.
Meski begitu, dari berbagai unggahan kabar kepindahan Struick ini di berbagai sosial media, fans tetap mendukung keputusannya. Mereka berpendapat, justru karena usianya masih muda, biarkan Struick menambah menit bermain.
Menariknya lagi, Brisbane Roar pernah menjadi klub Shin Tae Yong di tahun 2005. Sebelumnya, Shin Tae Yong adalah pemain Klub Ilhwa Chunma kemudian tanggal 1 Maret 2005 pindah ke Brisbane Roar.
Namun karirnya di sana tidak lama dan hanya berjalan selama 7 bulan saja. Sebab selanjutnya Shin Tae Yong memutuskan untuk pensiun dari karirnya sebagai atlet sepak bola.
Dalam dunia sepak bola memang hal wajar bagi pemain untuk berpindah klub. Tentunya keputusan Rafael Struick pindah klub dari ADO Den Haag ke Brisbane Roar diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya sebagai striker.